Rabu, 09 Oktober 2013

SKU PENEGAK LAKSANA

SKU PENEGAK LAKSANA BARU


NAMA PEMILIK SKU : …………………………..............






SKU PENEGAK  LAKSANA                                                                TanggalParaf
 
1A.I S L A M  
 a.1Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam di muka pasukan Penggalang atau Satuan Penegak  
a.2Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan sholat dan dapat mendirikan Sholat sunah berjamaah  
a.3Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah  
a.4Memahami tata cara menyelenggarakan  jenazah  
a.5“Pernah” menjadi amil zakat  
a.6Dapat menghafal ayat tematik, dari alquran dan mampu menjelaskannya  
2Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya  
3Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan                                 
4Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya  
5Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan  
6Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi keuangan  
7Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik  
8Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan  
9Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali  
10Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah  
11Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan              
12Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia                
13Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari  
14Dapat menjelaskan sejarah, arti, tata cara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih                     
15Dapat menjelaskan peran  Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB  
16Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang.  
17Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna.  
18Secara berkelompok dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan masyarakat.    
19Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain  gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.   
20Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi  
21Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3 kali upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali.  
22Dapat menyebutkan  penyebab dan cara pencegahan  penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.   

UPACARA KENAIKAN TINGKAT KE PENEGAK LAKSANA

Upacara Kenaikan Tingkat Ke Penegak Laksana

 


JALANNYA UPACARA :
1.    Pradana menyiapkan Ambalan.

2.    Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.
Pradana :    “Kakak pembina, upacara kenaikan Penegak Bantara ke tingkat laksana segera dimulai. Kakak kami persilahkan mengambil tempat.”
Pembina Penegak berdiri disebelah kiri standar bendera, bendahara di pihak kirinya, Kerani membawa Penegak yang akan dinaikkan mengambil tempat di kanan Penegak yang akan dinaikkan itu, berhadapan dengan Pembina. Pembantu Pembina tetap berdiri pada saf, di kiri bendera Pramuka.

3.    Laporan kerani kepada Pembina Penegak.
“Kakak Pembina, saya hadapkan Penegak Bantara ................. (sebut namanya) yang telah selesai menempuh Ujian syarat-syarat Penegak Laksana, dan maju dalam usahanya, dengan maksud agar kepadanya diberikan kenaikan tingkat menjadi Penegak Laksana.”
Pembina : “Adik Kerani, usulmu kami perhatikan. (Kerani lalu meninggalkan tempat, untuk kemudian berdiri di belakang Penegak Bantara yang diantarkannnya. Pembina dan Pembantu Pembina Penegak, serta Pradana dan Bendahara balik kanan, menghadap ke Ambalan).

4.    Pembina Penegak minta kesepakatan dari Penegak Laksana.
Pembina : “Adik-adik para Pengak Laksana, adik-adik telah mendengar usul keranimu. Majulah satu langkah apabila kamu mufakat untuk usul itu.
Pradana : “Penegak-penegak Laksana, satu langkah kedepan..... jalan.” (Hanya Penegak Laksana, yang maju satu langkah).
Pembina : Usul kenaikan tingkat ke Penegak Laksana bagi Penegak Bantara telah dikemukakan dan Penegak-penegak Laksana telah mufakat untuk menerimanya karena itu syah bila saya lakukan.

5.    Mengibarkan Sang Merah Putih.
Pradana : “Perhatikan untuk Penegak-penegak Indonesia, khususnya Penegak Laksana, mari kita angkat bambu-runcing dengan Sang Merah Putihnya: Angkat...... grak.
Kibarkan Sang Merah Putih, tegakkan lambang utama Indonesia! “Hadirin lainnya menghormat, sejak bendera dikibarkan sampai ditegakkan. Bersamaan dengan itu Pembina Penegak mengibarkan bendera Merah Putih yang terpancang di standar bendera.

6.    Menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Bendahara : “Para Penegak Laksana, dengan mendukung tegak lambang uatam Indonesia, dan di bawah lambaiannya, kumandangkanlah bersama-sama perjuangan kita, lagu Indonesia Raya.” Lagu ini hanya dinyanyikan oleh Penegak-penegak Laksana, hadirin lainnya hanya memberi hormat.

7.    Pembacaan : Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembina : (setelah menyiapkan kembali Sang Merah Putihnya di standar Bendera, maka Pembina membacakan UUD 1945).
“Dengarkanlah: PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsan dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan Perikemanusiaan dan Perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kepada pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka bersatu-berdaulat adil dan makmur. Atas berkat rachmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia dan berdasarkan kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat dengan berlandaskan kepada :
-    Ketuhanan Yang Maha Esa
-    Kemanusiaan yang adil dan beradab
-    Persatuan Indonesia
-    dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
-    serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

8.    Dasa Dharma :
Kerani : “Hadirin semua, camkanlah dasa dharma Pramuka Indonesia.”
Pembacaan Dasa Dharma didahului oleh Kerani dan diikuti oleh seluruh hadirin.

9.    Do’a :
Pembina : “Marilah kita berdo’a : Tuhan Yang Maha Esa ajarilah kami berjasa seperti Yang Tuhan inginkan; Memberi...... tanpa menyebut-nyebut beberapa harganya,berjuang, ......... tanpa patah oleh luka-luka yang timbul karenanya, bekerja keras ........ tanpa menghiraukan cucuran keringat di dadanya, membina dan menolong tanpa mengharap balasan apapun jua, sebab kami insyaf, dengan jalan itu kami berlaku sesuai dengan hukum. Amiin.”
Pembina, Pradana dan Bantara balik kanan, berhadapan kembali dengan calon dan kerani.

10.    Tanya Jawab Upacara :
Pembina : “Penegak Bantara ....... (sebut namanya), Penegak-penegak Laksana warga Ambalanmu telah mufakat untuk memberikan kenaikan tingkat kepadamu menjadi Penegak Laksana, ialah tingkat kemajuan tertinggi dalam rangkaian tingkat-tingkat kemajuan dari Siaga Mula melalui Bantu, Siaga Tata, Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap dan Penegak Bantara, ini bermakna bulatlah sudah tugas tanggung jawabmu sebagai Penegak Indonesia, pada khususnya teman-temanmu, kawan-kawanmu dan saudara-saudaramu dalam pergaulanmu sehari-hari, lebih teristimewa lagi terhadap adik-adikmu para Siaga dan Penggalang serta Penegak Bantara untuk memberikan kepada mereka : Teladan, tuntunan dan pertolongan yang baik dan berguna bagi mereka dalam daya upaya mereka, membina dirinya serta membangun masyarakat,  Bangsa dan Negara, dengan jalan tindakanmu yang sopan simpatik dan terhormat. Sukakah dan relakah Adik menerima tugas dan tanggung jawab itu?
Penegak : Saya suka dan rela serta sedia bertanggung jawab.
Pembina : Untuk menunaikan tugas itu berarti adik berkewajiban untuk senantiasa berjuang dengan rasa tanggung jawab, tetapi juga dengan gembira.
Berjuang untuk tetap membina dirimu sendiri dan orang lain menjadi manusia Indonesia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan yang dikehendaki oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasilais tertinggi harkat dan martabatnya, tinggi mental moral budi pekertinya dan kuat keyakinan beragamanya, tinggi kecerdasan keterampilannya, serta kuat dan sehat badannya. Manusia Indonesia Pancasila sejati yang kuat kepribadiannya, yang bebas tidak tergantung dari kedermawanan orang lain. Bebas tidak menjadi mudah tunggangan bagi siapa pun juga.
Tetapi juga yang bercinta kasih, berkeadilan, berkepantasan dan berkeberanian untuk berkorban. Pendek kata dan juga sopan dan terhormat.
Dalam batas-batas kemampuan dan kesempatan yang terbuka bagimu, sanggupkah adik menunaikan tugas dengan tanggung jawab yang sedemikian itu?
Penegak : “Dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa saya sanggup.”
Pembina : “Penyerahan tugas dan tanggung jawab kepercayaan itu kepadamu dan penerimaannya olehmu akan kami lupakan dalam bentuk penyerahan Sang Merah Putih pada senjata perjuangan bambu runcing kepadamu.”
BENDERA MERAH PUTIH TERPILIH DIATAS TALAM DENGAN GUNTING DI DALAM LIPATANNYA, DAN BAMBU RUNCING DIKIRINYA, DIBAWA OLEH PETUGAS.
Pembina : “Sebelum saya dapat menyerahkan Sang Merah Putih ini kepadamu, terlebih dahulu guntinglah ia dalam lipatannya.”
Penegak : “Kakak Pembina saya minta maaf kali ini perintah kakak wajib saya bantah, dan tidak mau dan tidak akan kami laksanakan, sebab bukanlah watak saya sebagai seorang manusia Putera Indonesia Pancasilais, untuk bertindak menggunting dalam lipatan.”

Pembina : “Saya puji dan saya hargai pendirianmu. Dan hanya diatas dasar watak ksatria Pancasilais yang sejati dan berdisiplin sedemikian itulah kami berani mempercayakan kepadamu SANG MERAH PUTIH.
Dengan segala sesuatu yang dikandung dalam arti dan maknanya sebagai bendera dan lambang kebangsaan kita, untuk adik tegakkan dalam arti yang seluas-luasnya, selama hayatmu dikandung badanmu. Pelaksanaan Penegak itu bermakna adik wajib berjuang dengan rasa tanggung jawab dan gembira.
Sebagai kiasan perjuangan itu, kami serahkan kepadamu senjata Purba BAMBU RUNCING ini, yang :
Panjangnya 1945 mili meter, dan runcingnya 17 centimeter dan lebarnya 8 desi meter. Dengan ini kami percayakan sang Merah Putih pada senjata ini dengan lambang-lambang TUJUH BELAS, DELAPAN, SATU SEMBILAN EMPAT LIMA!
Bersiagalah senantiasa untuk dapat iktu menggalang dan menegakkan Indonesia dari masa ke masa.”
SANG MERAH PUTIH DIPASANGKAN PADA BAMBU RUNCING DAN DISERAHKAN PEMBINA PENEGAK KEPADA CALON PENEGAK LAKSANA.
Calon : “Saya terima kepercayaan ini.”

11.    Ucapan janji Tri Satya.
Pembina : “Kukuhkanlah penerimaanmu dengan mengulang janjimu sebagai Pramuka Indonesia.”
Calon :
“Demi kehormatanku Aku mengulangi lagi berjanji akan bersungguh-sungguh :
-    menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila;
-    menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat;
-    menepati Dasa Dharma.”
Pembina : “Kukuhkanlah sudah penerimaan kepercayaan ini olehmu dengan tanda lahiriyah.
Kenakanlah sekarang tanda-tanda tingkat kemajuan karyamu.” Petugas pembawa tanda-tanda maju.
Setelah selesai, Pembina Penegak menjabat tangan Penegak Laksana baru dan menghadapkan langsung ke Ambalan, Pradana dan Bendahara balik kanan.
Pembina : “Adik-adik Penegak, adik ........... Penegak Laksana baru akan memperkokoh Ambalanmu dan barisan Penegak Indonesia di seluruh tanah air. Pradana antarlah Penegak Indonesia di seluruh tanah air. Pradana antarlah Penegak Laksana yang baru ke tempatnya dalam Ambalanmu.
PRADANA DIPILIH PEMBANTU PEMBINA, DIUJUNG TERKANAN DARI SHAF PENEGAK LAKSANA. BENDAHARA DAN KERANI KEMBALI KE TEMPAT DALAM SHAF AMBALAN.

12.    Laporan Pradana :
Pradana : “Kakak Pembina, upacara kenaikan tingkat telah selesai.”
Pembina : “Adik-adik Penegak, marilah kita simpan kembali Sang Merah Putih lahiriyah ini, tetapi biarlah senantiasa tetap berkobar dalam hati kita masing-masing.
Pradana : “Perhatikan untuk Penegak-penegak Laksana. Gulunglah bendera mulai. Sang Merah Putih digulung Penegak Bantara memberi hormat.”
Pradana : “Tegak ................... grak.”
Pembina dan Pembantunya meninggalkan ruang upacara.

13.    Pradana membubarkan Ambalan.
Pradana : “Ambalan, ......................... bubar ........................... jalan.”

Jumat, 04 Oktober 2013

aliran-aliran seni lukis


Aliran Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa dan merupakan sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisa bisa berupa kanvas, kertas, papan dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan dapat bermacam-macam, dengan syarat bisa memberi imaji tertentu kepada media yang digunakan.
ALIRAN SENI LUKIS
Naturalisme
Karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan natural atau alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya lukisan benar – benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat –setepanya. di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.
Contoh-contoh lukisan aliran naturalisme :
            Soeboer Doellah
                                             Soeboer Doellah
William Bliss Baker
                                                                            William Bliss Baker
    Raden Saleh
                                                 Raden Saleh

                                                                                  Hokusai

                                                    Affandi
Fresco Mural
                              Fresco Mural

                    Basuki Abdullah

                                                              William Hogart
Realisme 
Usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.
Realisme sebagai gerakan kebudayaan
Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.
Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François Millet.
Realisme dalam seni rupa
Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.
Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.
Contoh-contoh lukisan aliran realisme:

                                                             Karl Briullov

                            Jean Baptiste Siméon Chardin

                                              Camille Corot

                       Gustave Courbet

                                    Honoré Daumier

                                        Edgar Degas
Ekspresionisme
Mengutamakan kebebasan dalam bentuk dan warna untuk mencurahkan emosi atau perasaan.
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.
Contoh-contoh lukisan ekspresionisme:

                           Heinrich Campendonk

                                   Emil Nolde

                                                          Rolf Nesch


                                        Ernst Barlach
Kubisme
Gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing
pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar –gambar poster dan lain- lain.
Contoh-contoh lukisan aliran kubisme:

                      Pablo Picasso
Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran “fauve” (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d’Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul Sérusier: kepada
“How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.”
“Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion.”
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.
Pengaruh
Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.
Contoh-contoh lukisan aliran fauvisme:

                                               Henri Matisse

                                                   André Derain

                                      Georges Braque
MENURUT SAYA
Dari sekian banyak jenis aliran seni lukis di atas, kesemuanya memiliki satu kesatuan yaitu keindahan. Manusia dan keindahan memiliki korelasi yang amat erat. Manusia melakukan atau membuat segala hal yang berkaitan dengan keindahan dengan alasan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Keindahan atau estetika dibangun atau dibuat agar enak dilihat mata, sehingga hal-hal tidak enak yang mengganggu pikiran dapat terlupa sejenak.

MOS SMK YADITAMA TP. 2013/2014




MOS SMK YADITAMA TP. 2013/2014